Triwidadi, Senin 12 September 2022 – Petugas Puskeswan Pajangan melakukan penanganan distokia pada sapi di RT 003 Dusun Sabrang Kidul Triwidadi. Distokia pada sapi adalah suatu keadaan dimana sapi mengalami kesukaran melahirkan. Perihal jadinya distokia pada sapi dianggarkan sebesar 3,3%; perihal jadinya ini kebanyakan pada ternak sapi perah dibandingkan pada sapi potong
Faktor Penyebab
Kasus distokia umumnya terjadi pada induk yang baru pertama kali beranak, induk yang masa kebuntingannya jauh melebihi saat normal, induk yang terlalu cepat dikawinkan, binatang yang kurang memperagakan usaha, lahir kembar dan penyakit pada rahim. Distokia mampu disebabkan oleh faktor induk dan faktor anak (fetus). Bagian induk yang mampu mengakibatkan distokia ditengahnya kegagalan sebagai mengeluarkan fetus dampak gangguan pada rahim yaitu rahim sobek, luka atau terputar, gangguan pada abdomen (rongga perut) yang mengakibatkan ketidakmampuan sebagai merejan, tersumbatnya jalan lahir, dan ukuran panggul yang tidak memadai. Bagian fetus yang mampu mengakibatkan distokia ditengahnya defisiensi hormon (ACTH/cortisol), ukuran fetus yang terlalu akbar, kelainan posisi fetus dalam rahim serta kematian fetus dalam rahim. Ukuran fetus yang terlalu akbar dipengaruhi oleh berbagai faktor yang yaitu keturunan, faktor pejantan yang terlalu akbar sedangkan induk kecil, lama kebuntingan, jenis kelamin fetus yaitu fetus jantan cenderung semakin akbar, kebuntingan kembar. Faktor nutrisi induk juga memerankan, yakni pemberian pakan terlalu banyak mampu meningkatkan berat badan fetus dan timbunan lemak dalam rongga panggul yang mampu menurunkan efektifitas perejanan. (http://p2k.unkris.ac.id/distokia pada sapi) [nur]