Sendangsari, Sabtu, 8 Oktober 2022
Sendang Angin-angin berada di RT 02 Dusun Gowa Kalurahan Triwidadi Kapanewon Pajangan. Sendang tersebut telah ada semenjak Zaman Mataram Islam pada era Panembahan Senopati. Dari waktu kewaktu Sendang tersebut banyak dimanfaatkan masyarakat, baik dari masyarakat Dusun Gowa maupun dari luar Dusun Guwo. Bahkan dari luar Kalurahan Triwidadi memanfaatkan air Sendang Angin-angin.

Upacara Adat Kuras Sendang Angin-angin [foto-tutik]
Oleh karenanya Sendang Angin-angin merupakan bukti kebesaran dan kemurahan Tuhan. Karena di kawasan bukit berkapur, muncul mata air yang tak pernah kering, dan dapat mencukupi kebutuhan masyarakat luas, bahkan pada musin kemarau. Sebagai upaya menjaga kelestarian Sendang, masyarakat melakukan perawatan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui Upacara Adat Kuras Sendang. Kegiatan Kuras Sendang menjadi tradisi yang dilakukan selama bertahun-tahun. Pengurasan sendang itu dilakukan dua kali dalam setahun, yakni setiap 21 Ramadhan dan 12 Rabiul Awal, bertepatan dengan acara Maulid Nabi Muhammad SAW. Namun yang paling yang meriah adalah 12 Rabiul Awal Maulid Nabi Muhammad SAW, akan hadir dari Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan), Jajaran Kapanewon Pajangan, Polsek Pajangan, Koramil Pajangan, Jajaran Kalurahan Triwidadi, Kepala Budaya Kalurahan, Kepala LPMK - Bamuskal, Ketua PKK dan Tim Panitia Kuras Sendang Angin-angin.

Sambutan Panewu Pajangan pada Kuras Sendang Angin-angin
Pada suatu kesempatan Bapak Panewu Pajangan menyampaikan. Bahwa Sendang Angin-angin memiliki peran didalam keberadaan Keistimewaan Yogyakarta. Berjalan tradisi Budaya Kuras Sendang Angin-angin merupakan wujud tetap berjalannya kebudayaan-kebudayaan yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dan bila dari dulu sudah banyak masyarakat yang memanfaatkan, tentunya itu merupakan potensi wisata yang dapat dikembangkan lagi. Karena perkembangan wisata akan memberikan efek baik bagi perkembangan seni, budaya yang ada maupun perkembangan ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Dusun Gowa Khususnya dan Kalurahan Triwidadi pada umumnya. Bila saat ini fasilitas PDAM dari pemerintah mulai banyak dimanfaatkan, ada potensi lain dari sendang untuk kegiatan perikanan, pertanian dan peternakan tentunya. Perlu bagi generasi muda untuk mengelola Sedang Angin-angin sesuai kondisi saat ini, yaitu dengan memadukan Tradisi Budaya yang sudah berjalan dengan konsep generasi muda yang terus berkembang dinamis. Harapan kedepan Sendang Angin-angin tetap merupakan magnet untuk dikunjungi. [pjg]